Kamis, 27 Oktober 2011

Saling mengingatkan yaaa....


Ukhti, Kamu Cantik Sekali

by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF on Wednesday, September 29, 2010 at 12:05am



Ukhti, kamu cantik sekali
Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.
Ukhti, kamu cantik sekali
Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.
Ukhti, kamu cantik sekali
Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya. Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.
Ukhti, kamu cantik sekali
Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.
Ukhti, kamu cantik sekali
Kecantikan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?
Ukhti, kamu cantik sekali
Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.
Ukhti, kamu cantik sekali
Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi. Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi.
( FB : Ummu Zufar )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR. Muslim)


Rabu, 26 Oktober 2011

love letter






Cinta yg ditawarkannya begitu berbeda...cintanya beralasan dan penuh harapan..cintanya begitu konkrit tp tak bisa dijlskan dgn logika..cintanya tanpa kata2, tnpa puisi, tnpa rayuan..tnpa tipuan. Sederhana, tak tergmbar kata. Cinta ini bergerak dinamis, lalu berubah mnjd cahya yg menyilaukan..dan redup perlahan tnpa alsan, redup mnnangkan hati. Ia adl se2org yg q temui berkali2, tp pertemuan yg berkali2 ini sllu dimulai dgn perasaan ktika pertama kali bertemu...pnuh cinta. Kpd cinta yg membuat aq mnjdi diri sndiri, lalu merubah mnjdi diri sendiriq yg lbih baik..terima kasih honey beeQ.

Sabtu, 22 Oktober 2011

my idol^^

Pria yg sangat menginspirasi^^



Hampir setiap hari, jutaan rumah tangga seluruh Indonesia menyaksikan pria tampan kelahiran Braunschwigh, Jerman, tampil di layar kaca televisi, khususnya dalam program "Jakarta Jakarta" di Metro TV. Namanya yang tidak asing lagi: Tommy Tjokro.

Tommy mengaku memulai karir jurnalistiknya dari nol. Tidak pernah terfikirkan sebelumnya untuk bekerja di perushaan media, apalagi menjadi anchor. "Sebenarnya cita-cita saya dulu itu mau jadi pilot jet tempur TNI AU. Tapi jadinya ya di media," katanya.

Keikutsertaannya mulai berkiprah di media tahun 2003 ketika berhasil mewakili Surabaya dalam ajang pencarian video jockey (VJ Hunt) di salah satu televisi swasta. Masa karantina menuju acara final ini membuatnya tertarik dengan dunia broadcasting. Apalagi saat itu, usianya sudah mencapai 25 tahun. Keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih serius membuatnya memilih menjadi reporter berita di televisi. Metro TV menjadi pilihannya.

Setelah tujuh tahun menapaki industri media, Tommy mengaku masih belum meraih kepuasan karena ingin tahu dan belajar lebih banyak lagi. Pria lulusan S1 di Central Queensland University, Australia ini, ingin terus menggali ilmu lebih dalam dan banyak untuk membentuk dirinya menjadi praktisi pers yang handal dan ternama di Indonesia.

Ditengah perjalanan meniti karir di bidang media, Tommy melepas masa lajang tahun 2006. Ada banyak hal menantang yang ditemui pria yang mengakhiri masa lajangnya. Bertemu dengan beragam narasumber dan terjun langsung ke lapangan untuk memberikan informasi ke masyarakat, menjadi salah satu hal yang membuatnya semakin tertantang. "Dan saya belum merasa puas dengan prestasi saya capai sampai saat ini," akunya.

Lantas, apa yang diperlukan untuk menjadi anchor yang handal? ”Jangan pernah berhenti kritis, kita harus ikuti perkembangan informasi. Kedua, harus sering latihan live report karena seorang anchor juga harus bisa live report dari lokasi kejadian. Dan yang tak kalah penting adalah networking, yakni menjalin komunikasi dengan narasumber,” papar pria yang dikenal suka ganti gaya rambutnya.

Dari sekian banyak tokoh-tokoh di dunia, Tommy menyebut Larry King sebagai salah satu tokoh yang mengispirasinya. Kemampuan Larry King mempertahankan dan membawakan acaranya turut menginspirasi Tommy berkeinginan mempunyai acara sendiri dimana ia bisa bebas mengekspresikan ide-idenya.

Ketika disinggung tentang pendapat banyak orang yang menilai ia tampan, pria kelahiran 10 Juli 1977 ini hanya tertawa. ”Saya senang-senang saja, tapi lebih senang lagi jika masyarakat menilai saya dari usaha yang saya lakukan,” ujarnya menanggapi.

Seorang Tommy Tjokro yang mengaku hobi olahraga ini juga dikenal sebagai tipe laki-laki yang gemar gonta-ganti gaya rambut. Menurut pengakuannya kepada Waspada Online, tak ada maksud tertentu. Keinginan untuk senantiasa tampil beda dalam setiap penampilan yang mendorongnya untuk senantiasa mengubah gaya rambutnya.

Selain menjadi seorang pembawa berita, kehidupan sehari-hari pria yang hobi bermain basket ini diisi dengan memberi kuliah di sebuah sekolah jurnalistik di Jakarta.

source: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=112043:gaya-rambut-tommy-tjokro-untuk-tampil-beda&catid=68:features&Itemid=159

Selasa, 18 Oktober 2011

The Fox and the Monkey

A Monkey once danced in an assembly of the Beasts, and so pleased them all by his performance that they elected him their King. A Fox, envying him the honor, discovered a piece of meat lying in a trap, and leading the Monkey to the place where it was, said that she had found a store, but had not used it, she had kept it for him as treasure trove of his kingdom, and counseled him to lay hold of it. The Monkey approached carelessly and was caught in the trap; and on his accusing the Fox of purposely leading him into the snare, she replied, "Oh Monkey, and are you, with such a mind as yours, going to be King over the Beasts?"

 




                                                                                                      

Minggu, 09 Oktober 2011

Golden Eggs

Name : Rinalda
NPM: 3061112059
Class: Afternoon A



Long time ago a remote village, in central China was inhabited mainly with farmers and hunters.
One day, a poor farmer lost his entire livestock to flood. He prayed hard to God for help or his family would die of starvation.
Few days later, an old man with long grey beard, passed by his house took pity on him. He gave him a goose and said “ I don’t have any expensive thing to give you and hope this goose will help you to ease your hardship.”
A week later to almost surprise the farmer found and egg in his yard. This was no ordinary egg. It was a golden egg. He was suddenly overcome with joy.
Thereafter, his livelihood had rapidly improved but the farmer had forgotten his earlier hardship. He became lazy, arrogant and spendthrift.
Strangely, the goose only laid one golden egg every six months. The greedy farmer lost his patient and slaughtered his goose thinking there were plenty of golden eggs inside its stomach.
Though he very much regretted for his foolishness, it’s already too late.