Bismillah...Banjarmasin
11.45
In room sweet room^^
Untuk suamiq tersayang Didik Wahono, yg q kasihi sepenuh hati,
Tepat pada hari ini 14 juni 2014 setahun sudah usia pernikahan kita. Walaupun masih terbilang muda, tapi sungguh kau berikan aq kebahagiaan di dunia kecil kita...sehingga diri ini ingin menulis mengungkapkan kebahagiaan ini, rasa syukur atas kasih sayang yang kau berikan.
Wahai pria yang telah menerima kekurangan diri dan kelemahan hati..
Sungguh dalam Setiap lelahmu dalam mencari nafkah adalah terselip doaq agar apa yang engkau kerjakan penuh berkah. semoga tanganmu yang selalu bekerja sebagai tanggung jawab dan wujud kasihmu untuk anak dan istrimu adalah termasuk tangan" yang tak pernah tersentuh api neraka, aamiin
Suamiq, pelipur laraq... perhiasan di mata dan hatiq
Maafkan lah jika selama setahun ini, betapa banyak diri ini melakukan kesalahan" yang membuat hatimu tak berkenan...kekurangan pengetahuan tentang cara bagaimana menyenangkan hatimu...atau bersikap yang tak sepadannya istri solehah, dan q yakini aq masih jauh dari kata itu.
Tapi sungguh wahai suamiq, tidak ada pekerjaan yang q lakukan dengan sengaja untuk bertujuan melukai hatimu, dan setiap hal" yang kau sukai selalu q kerjakan dengan sepenuh hatiq
Wahai imam yang memegang kunci surgaq.
Karena aq tau ridhomu adalah surgaq, dan murkamu adalah kecelakaan untuk diriq.. MAka sekali lagi maafkanlah segalA khilaf diri ini.
Dirimu yang q cintai jiwa dan raga..
Janganlah bosan tuk terus menasehatiq, janganlah lelah menegurq dengan kelembutan hatimu, janganlah pernah berhenti untuk mencintaiq, atau juga bosan membujukq jika aq merajuk kepadamu.. Karena semua sikapmu itulah yang membuat setahun masih terasa seperti sehari..
Wahai suamiq,
Semoga aq termasuk sebagai istri yang solehah yang membantu suaminya taat dalam beribadah kepada RabbNya, menjadi UmmaYa yang mendidik buah hatinya dengan kelembutan dan kasih sayang, aamiin
Q tulis setiap kata ini dengan rasa cinta,
i love u selalu
Istrimu
Rinalda...
rinalda
Sabtu, 14 Juni 2014
Kamis, 17 Mei 2012
SpEciaL Birthday Card^^
Pria yang bernama Didik Wahono ini lahir di Banjarmasin, pada April 11, 1985 . Ia sangat menyukai warna hitam dan sangat menyukai menu opor ayam buatan bundanya.
Pria keturunan Jawa asli ini, memiliki postur tubuh yg ideal, tinggi tegap dan kulitnya pun putih tidak coklat seperti penduduk jawa kebanykan.
Ia seorang yang idealis dan perfeksionis, hidupnya penuh rencana, dan seorang yang memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Pria ini menyukai kerapian, jadi tidak heran jika ia selalu tampil rapi bahkan dengan baju kaosnya di saat santainya. Pak Didik, sebutan oleh crew ini, juga memilliki kemampuan berbahasa inggris yang baik. Ia lulus dari SMA6 dengan jurusan IPA dan meraih gelar cumlaude ke2 dari STIE Banjarmasin.
Dan sekarang ia bekerja di perusahaan cepat saji sebagai assistant manager yang disiplin.
Ia pribadi yang simple, tak banyak bicara dan humoris. Mas Didik begitulah kekasihnya memanggilnya, ia teramat sangat menyukai MU dan tau betul semua hal mengenai MU. Dan untuk games ia meneyenangi Football Manager, permainan yg memerlukan taktik. Adapun olahraga yang sering di latih adalah futsal dan badminton, baginya olahraga hanyalah untuk kesehatan sehingga ia tak benear2 menekuni.
Untuk menu makan sebenarnya ia bukan tipe pemilih, hanya menu hati yang tak boleh ada dalam daftar makannya. Penulis mengenalnya pada Juni, 2009, di KFC tempatnya bekerja. Penulis selalu jatuh cinta disetiap ia bertemu pria yg oleh teman"nya dipanggil Didik ini, dan penulis pun bersyukur pria ini telah memilihnya sebagai orang yg dicintainya. Penulis mengucapkan Met ULTAH yg ke27 kepada mas Didik Wahono terkasih...semoga selalu dalam rahmat dan kasih sayang Allah dan mendapatkan hidup yang penuh berkah. Amiiiiiiiiiiin....
Ditulis dengan penuh rasa cinta dan rindu,
Rinalda mu..
Selasa, 10 Januari 2012
Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?
Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul: "Apa yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?"
Isi suratnya sebagai berikut:
Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini.
Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun.
Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York. Persyaratan saya tidak tinggi.
Apakah ada di forum ini yang mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apakah kalian semua sudah menikah?
Yang saya ingin tanyakan: Apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda?
Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya berpenghasilan $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York, penghasilan $250rb/tahun tidaklah cukup.
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan:
Dimana para lajang2 kaya hang out?
Kisaran umur berapa yang harus saya cari?
Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan standar?
Saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi kok mereka bisa menikahi pria kaya?
Bagaimana anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?
ttd,
Si Cantik
---------------------
Dan inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di bidang finansial di Wall Street:
Saya telah membaca suratmu dengan semangat. Saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Ijinkan saya untuk menganalisa situasimu sebagai seorang profesional.
Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main2 di sini.
Dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu.
Jawabannya mudah saja, saya coba jelaskan, coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang:
Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk akal.
Tapi ada masalah disini, kecantikan anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus.
Faktanya, pendapatan saya mungkin sekali akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat terus, dan anda adalah aset yang akan
menyusut. Dan bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.
Jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang.
Dari aturan yg kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpannya dalam jangka lama, seperti pernikahan yang anda inginkan.
Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di jual atau "disewa" saja.
siapa saja dengan penghasilan tahunan $500rb, bukan orang bodoh, kami hanya berkencan dengan anda, tapi tidak akan menikahi anda.
Saya akan menyarankan agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah2an balasan ini dapat membantu.
ps. Jika anda tertarik untuk jasa "sewa/pinjam," hubungi saya.
ttd,
J.P. Morgan
:)
Source: http://www.michaelyamin.net/?ct=5&id=10001007&state=9fcb674d3f2d2f3fe1a1d17054c6958b&code=AQAQ5bilt2OnWp9os6X6KHdvlQMoyFQNUgu--B6JEX14BWE5FtS3aP3lyITpk50N_q1vUlUiGvoWvJEg97vsp30X_pKTFSB3GuywZt1yBdMebmrCV0vv6OrrKxjcbp7dgj6QNVDDEsrsETwreAZzOdIDuLAa47XiCUoChvNcU0Cux1nV9em2UyNPZejTX_l-vaY#base_domain=michaelyamin.net
Rabu, 04 Januari 2012
Merenungi...
Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau. Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar. Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah. Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".
Selasa, 27 Desember 2011
The Mirror of Matsuyama
The good man's wife had never seen a mirror before, and on gazing into it she was under the impression that another woman looked out upon her as she gazed with growing wonder. Her husband explained the mystery and bade her take great care of the mirror.
Not long after this happy homecoming and distribution of presents the woman became very ill. Just before she died she called to her little daughter, and said: "Dear child, when I am dead take every care of your father. You will miss me when I have left you. But take this mirror, and when you feel most lonely look into it and you will always see me." Having said these words she passed away.
In due time the man married again, and his wife was not at all kind to her stepdaughter. But the little one, remembering her mother's words, would retire to a corner and eagerly look into the mirror, where it seemed to her that she saw her dear mother's face, not drawn in pain as she had seen it on her deathbed, but young and beautiful.
One day this child's stepmother chanced to see her crouching in a corner over an object she could not quite see, murmuring to herself. This ignorant woman, who detested the child and believed that her stepdaughter detested her in return, fancied that this little one was performing some strange magical art--perhaps making an image and sticking pins into it. Full of these notions, the stepmother went to her husband and told him that his wicked child was doing her best to kill her by witchcraft.
When the master of the house had listened to this extraordinary recital he went straight to his daughter's room. He took her by surprise, and immediately the girl saw him she slipped the mirror into her sleeve. For the first time her doting father grew angry, and he feared that there was, after all, truth in what his wife had told him, and he repeated her tale forthwith.
When his daughter had heard this unjust accusation she was amazed at her father's words, and she told him that she loved him far too well ever to attempt or wish to kill his wife, who she knew was dear to him.
"What have you hidden in your sleeve?" said her father, only half convinced and still much puzzled.
"The mirror you gave my mother, and which she on her deathbed gave to me. Every time I look into its shining surface I see the face of my dear mother, young and beautiful. When my heart aches--and oh! it has ached so much lately--I take out the mirror, and mother's face, with sweet, kind smile, brings me peace, and helps me to bear hard words and cross looks."
Then the man understood and loved his child the more for her filial piety. Even the girl's stepmother, when she knew what had really taken place, was ashamed and asked forgiveness. And this child, who believed she had seen her mother's face in the mirror, forgave, and trouble forever departed from the home.
Source: F. Hadland Davis, Myths and Legends of Japan (London: George G. Harrap, 1917), pp. 196-198.
Rabu, 21 Desember 2011
resep Bolu Pisang Keju
Bahan:
6 sdm susu kental manis putih
500 g pisang Ambon/raja sereh, kupas, haluskan
10 kuning telur ayam
8 putih telur ayam
200 g gula pasir
50 g mentega/margarin, lelehkan
50 g keju Cheddar, parut
6 sdm susu kental manis putih
500 g pisang Ambon/raja sereh, kupas, haluskan
10 kuning telur ayam
8 putih telur ayam
200 g gula pasir
50 g mentega/margarin, lelehkan
50 g keju Cheddar, parut
Ayak:
200 g tepung terigu
1/2 sdt baking powder
200 g tepung terigu
1/2 sdt baking powder
Cara membuat:
# Aduk susu dan pisang hingga tercampur rata.
# Kocok telur dan gula hingga kental, mengembang dan warnanya pucat.
# Masukkan campuran pisang sambil aduk hingga rata
# Tambahkan sebagian campuran terigu. Aduk rata.
# Tuangkan mentega/margarin leleh, aduk rata.
# Tambahkan sisa terigu, aduk rata.
# Tuang ke dalam loyang segi empat 22x10x10 cm yang sudah disemir margarin dan ditaburi sedikit terigu. Ratakan.
# Taburi keju parut. Panggang dalam oven panas 180 C selama 45 menit hingga matang.
# Angkat, dinginkan.
# Aduk susu dan pisang hingga tercampur rata.
# Kocok telur dan gula hingga kental, mengembang dan warnanya pucat.
# Masukkan campuran pisang sambil aduk hingga rata
# Tambahkan sebagian campuran terigu. Aduk rata.
# Tuangkan mentega/margarin leleh, aduk rata.
# Tambahkan sisa terigu, aduk rata.
# Tuang ke dalam loyang segi empat 22x10x10 cm yang sudah disemir margarin dan ditaburi sedikit terigu. Ratakan.
# Taburi keju parut. Panggang dalam oven panas 180 C selama 45 menit hingga matang.
# Angkat, dinginkan.
source: http://www.resep-resep-kue.com/resep-detail.php?id=106
Senin, 12 Desember 2011
Peduli Sesama
Sebuah kisah disampaikan Abu Khubaisy kepada murid-muridnya. Suatu hari Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, terserang penyakit. Para asistennya sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu. Ternyata, Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah ke haribaan-Nya. Khalifah berangsur-angsur pulih.
Setelah kondisi kesehatannya membaik, sang khalifah berkeinginan untuk menyantap ikan panggang. Mendengar keinginan itu, para pembantunya langsung mencari ikan dan memanggangnya. Hidangan ikan panggang yang aromanya begitu memikat meningkatkan selera makan khalifah. Ia ingin segera menyantapnya.
Pada saat khalifah akan memulai makan, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta-merta, Khalifah Abdullah bin Umar menyuruh pembantunya segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya dan memberikannya kepada si musafir. Perintah itu membuat para pembantunya protes sebab merasa jerih payahnya tak dinikmati khalifah.
Mereka keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. "Hidangan ini dengan sengaja kami buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan. Namun, mengapa diberikan kepada musafir itu?" Khalifah menyampaikan penjelasan kepada pembantunya mengapa ia urung menyantap hidangan itu.
"Wahai pembantuku, tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku menginginkan dan menyukainya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, itu karena ia benar-benar membutuhkannya. Jadi, sesungguhnya makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku," katanya.
Khalifah kemudian menyampaikan firman Allah, "Kalian sekali-kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa-apa yang kalian senangi." Kisah di atas sejatinya mengandung hikmah tertinggi di mana seharusnya kita memiliki rasa peduli terhadap sesama apalagi dalam situasi darurat dan mendesak.
Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat perilaku kurang baik yang sering dilakukan oleh sebagian besar kita. Perilaku itu adalah mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang lain alias kurang peduli sesama. Kadang kala kita sulit untuk berkorban demi orang lain, walau dalam kondisi darurat sekalipun.
Sulit sekali menemukan pribadi-pribadi yang dipenuhi rasa simpati dan empati kepada orang lain. Yang ada malah sifat arogansi individualisme yang merajalela dalam lubuk sanubari setiap manusia. Padahal, kepedulian terhadap sesama akan membawa manfaat dan maslahat besar bagi kita semua. Semoga teladan ini dapat menjadi inspirasi agar kita menjadi manusia yang lebih baik.
Taken from: Ahbaburrasul saw (pencinta Rasulullah saw)
Langganan:
Postingan (Atom)